Rusia Tuduh Militer Ukraina Lakukan Tindak Kejahatan Perang di Donbass

MOSKOW, - Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, pada Senin (25/7) mengatakan bahwa penyelidikan awal yang mereka gelar telah menemukan bahwa lebih dari 200 anggota militer Ukraina terlibat dalam tindak "kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia".

Kepada surat kabar Rossiyskaya Gazeta, Bastrykin menambahkan bahwa lebih dari 1.300 kasus kriminal, yang melibatkan lebih dari 400 orang, telah diluncurkan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada 24 Februari.

Menurutnya, lebih dari 220 personil militer Ukraina sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk perwakilan dari komando tinggi Angkatan Bersenjata Ukraina. Mereka, lanjutnya, terbukti menembaki warga sipil yang tinggal di wilayah Donbass, Ukraina Timur.

“Tidak ada pembenaran untuk penggunaan kekuatan oleh nasionalis Ukraina,” tegas Bastrykin.

“Mereka secara intensif menembaki Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Mereka secara brutal dan sinis menargetkan warga yang damai, infrastruktur sipil,” lanjutnya.

Bastrykin juga menuduh pasukan Ukraina telah menyerang wilayah mereka sendiri dan “menuding militer Rusia yang melakukan hal itu.”

Selama konflik, Moskow bersikeras bahwa pasukannya tidak pernah menargetkan warga sipil, dan hanya menyerang pasukan Ukraina serta infrastruktur militer.

Bastrykin mencatat bahwa lebih dari 7.000 fasilitas sipil telah dihancurkan dalam serangan oleh pihak Ukraina, termasuk rumah, sekolah dan taman kanak-kanak, dengan lebih dari 91.000 orang ditetapkan sebagai korban.



sumber: www.jitunews.com